PBB Bentuk Jaringan Pria Hormati Perempuan
Posted by: “Wahyu Susilo” wahyu@infid.org migrantcare
Tue Nov 24, 2009 11:27 pm (PST)
SUARA PEMBARUAN DAILY
———— ——— ——— ——— ——— ——— –
PBB Bentuk Jaringan Pria Hormati Perempuan
*[NEW YORK] *Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Ban Ki-moon meluncurkan
kampanye global antikekerasan terhadap perempuan dengan membentuk
Jaringan Pemimpin Pria yang menjadi model kaum lelaki yang tidak
menindas dan menganiaya, melainkan respek terhadap perempuan.
Ban menegaskan, kampanye antikekerasan terhadap perempuan harus
digencarkan karena faktanya sekitar 70 persen perempuan di dunia masih
mengalami kekerasan fisik dan seksual. “Sebagian besar dilakukan oleh
suami, kekasih, atau orang yang mereka kenal,” tukas Ban pada peringatan
10 tahun Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan,
yang jatuh pada hari ini, Rabu (25/11).
Kaum lelaki, kata Ban memiliki peran penting karena mereka merupakan
penyebab sekaligus kunci bagi pemecahan masalah. “Jika kaum lelaki tidak
mengubah perilaku mereka, kekerasan terhadap perempuan akan terus
terjadi,” ia mengingatkan.
Ban menyerukan kepada seluruh pria, baik muda maupun tua yang hidup di
berbagai pelosok dunia, untuk berkomitmen mengakhiri kekerasan terhadap
perempuan di rumah atau di daerah konflik, di mana pun mereka berada.
Bentuk kekerasan beragam dari pemukulan, pelecehan, penganiayaan,
perkosaan, perkawinan anak, hingga penyelundupan perempuan dan anak.
*Lelaki Sejati *
Uskup Agung Desmond Tutu yang menerima Nobel Perdamaian, ikut bergabung
dalam jaringan ini. Menurutnya, kekerasan terhadap perempuan berlangsung
di ranah publik ataupun dalam rumah tangga. “Anda lelaki yang lemah
kalau menggunakan superioritas fisik untuk menyerang dan berlaku brutal
terhadap perempuan,” ia mengingatkan.
Tutu juga menuangkan tekadnya untuk terus berjuang sampai akhir hayat
bagi hak-hak perempuan dan anak, agar mereka bebas dari kekerasan dan
penganiayaan.
Anggota lain, Knut Storberget, yang adalah menteri hukum dan kepolisian
Norwegia, berjanji untuk memobilisasi lelaki di seluruh dunia dan
mengajak mereka ikut bertanggung jawab memberi kontribusi bagi gerakan
menghentikan kekerasan terhadap perempuan.
Pada 2008, Ban meluncurkan kampanye dengan moto UNiTE guna menghentikan
kekerasan terhadap perempuan. [AP/Y-2]
Leave a Reply