PRESS RELEASE
MEWUJUDKAN PEMILU 2014 YANG LEBIH DEMOKRATIS
Bahwa pemilu merupakan perwujudan dari kedaulatan rakyat yang harus dilaksanakan berdasarkan azas langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur, dan adil.
Bahwa Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun 2014 merupakan transisi kepemimpinan nasional yang harus dilaksanakan secara lebih demokratis, aman, dan damai.
Bahwa demi tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara Indonesia, dan untuk mewujudkan demokrasi Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, PDI Perjuangan, dan Partai NASDEM, dengan ini menyampaiikan pernyataan bersama sebagai berikut:
1. Mendesak Pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum untuk memastikan agar Daftar Pemilih Tetap sunguh-sungguh menjamin terpenuhinya hak konstitusional Warga Negara Indonesia untuk memilih.
2. Meminta kepada Presiden Republik Indonesia untuk menginstruksikan kepada Lembaga Sandi Negara agar lebih fokus pada tugas utamanya di dalam membela kepentingan negara Indonesia, dan menarik diri dari segala upaya untuk terliibat di dalam proses demokrasi melalui kerjasama dengan KPU.
3. Meminta kepada Mahkamah Konstitusi agar secepatnya memulihkan kepercayaan publik dan mewujudkan Mahkamah Konstitusi sebagai benteng terakhir demokrasi. Berkaitan dengan hal tersebut, terhadap adanya dalil hukum MK yang mengijinkan pemilih untuk memilih lebih dari satu kali atau diwakilkan yang nyata-nyata bertentangan dengan UUD 1945, dan bertentangan dengan prinsip satu orang, satu suara, harus dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi. Atas dasar hal tersebut, maka negara harus memfasilitasi hak warga negara yang memiliki kesulitan untuk memilih, seperti orang cacat, atau pemilih yang tinggal di daerah terpencil. Mahkamah Konstitusi juga didesak untuk membatalkan sistem noken di Papua yang nyata-nyata bertentangan dengan konstitusi.
4. Meminta kepada seluruh penyelenggara Pemilu seperti KPU, Bawaslu dan DKPP agar mampu melaksanakan tugas menyelenggarakan pemilu dengan lebih demokratis, berdasarkan azas luber dan jurdil, serta mengedepankan independensi dan netralitas sebagai penyelenggara pemilu.
PDI Perjuangan dan Partai Nasdem bertekad menjadi kekuatan permersatu bangsa, untuk mengawal transisi kepemimpinan tahun 2014 secara lebih demokratis, aman dan damai.
Kesepahaman Bersama ini dibuat dengan penuh kesungguhan guna mewujudkan pemilu sebagai alat untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara Indonesia sesuai dengan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
Jakarta, 21 November 2013
LUVIANA, BURUH MEDIA TERUS BERJUANG: MELAWAN KAPITALISASI INFORMASI
Ada yang ironis dalam pilar demokrasi dan ketenagakerjaan akhir-akhir ini. Media massa yang tak henti-hentinya memberitakan tentang perjuangan kaum buruh dan pekerja, ternyata para pekerja di media massa sendiri, antara lain Metrotv.
Luviana Aktivis Perempuan; Aktivis Media
Adalah Luviana, jurnalis 10 tahun di Metrotv yang posisi terakhirnya asisten produser. Pemirsa Metrotv yang mengenali suaranya mungkin sering mendengar Luviana membaca feature story atau news program di Metrotv. Ya, Luviana sejak menjadi asisten produser jarang tampil didepan layar kaca kita.
Luviana saya kenal sebagai aktivis perempuan sejak berdirinya Koalisi Perempuan Indonesia tahun 1999, bahkan ikut hadir dalam Kongres Pertama Koalisi Perempuan Indonesia 1998 di Yogyakarta. Luviana kemudian aktif bekerja di Metrotv sembari memperjuangkan agar program Metrotv memiliki muatan yang tidak bias gender dan peka terhadap Hak Azasi Manusia. Luviana juga aktif dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan bersama AJI serta didukung oleh berbagai organisasi memperjuangkan agar Perusahaan Media Massa juga memperkerjakan karyawan secara wajar dan tidak menindas. Bahkan terakhir aktif memperjuangkan agar tidak ada Konglomerasi Media Massa yang dianggap tidak sesuai dengan UUD 1945. Namun oleh Mahkamah Konstitusi diputuskan bahwa boleh saja ada Konglomerasi Media. Apa maksudnya Konglomerasi Media yang ditentang teman jurnalis,termasuk Luviana:
Konglomerasi Media (massa) adalah kepemilikan usaha media massa khususnya Televisi yang memonopoli isi berita/informasi yang disampaikan kepada public. Hanya perusahaan besar yang bisa menguasai dan membayar frekwensi udara yang adalah milik public. Kalau udara dikuasai oleh satu dua orang, apalagi berlatar belakang politik tentu sangat berbahaya bagi demokrasi. Bisa-bisa berita tentang kandidat tertentu yang pro rakyat, tetapi karena tidak ada hubungan dengan media televise manapun, dan tidak punya biaya untuk bayar jam tayang (beli program di televisi, maka kandidat ini tak akan muncul ditv, padahal rakyat membutuhkan informasi).
Perjuangan di Metrotv
Luviana yang sudah bekerja diMetrotv lebih 10 tahun jadi jurnalis di Metrotv, pada awalnya memperjuangkan kesejahteraan bersama, bukan kesejahteraan Luviana sendiri atau bonus sebagaimana yang didengungkan oleh Surya Paloh atau Manajemen. Luviana juga memperjuangkan agar dapat mendirikan Serikat Kerja di Metrotv.
Namun karena usahanya untuk memperjuangkan hak buruh dan pekerja tersebut Luviana di non-Job kan (artinya tidak diberikan pekerjaan dan tanggungjawab) namun masuk ke kantor, mengisi daftar hadir. Itulah perjuangan awalnya. Dia bersama 2 temannya yang menggagas bersama Luviana ditawarkan untu mengundurkan diri. Kedua kawannya memilih mundur, Luviana memilih tetap bertahan dan berjuang. Perjuangan Luviana sudah 10 bulan, sudah lima bulan tidak diperkerjakan dan tidak digaji padahal Berbagai Upaya sudah dilakukan termasuk demonstrasi ke kantor Nasional Demokrat, sudah 5 kali dan 1 kali ditemui langsung oleh Surya Paloh.
Singkatnya Perjuangan panjang Luviana sebagai berikut:
Luviana,jurnalis MetroTv di PHK krn memperjuangkan mendirikan Serikat Kerja d Metrotv dan memperjuangkan kesejahteraan karyawan/buruh/pekerja d Metrotv (ini sering dibalik/fitnah o/ Surya Paloh dg menyatakan Luviana tdk puas dg bonus yg diberikannya)
1. Setelah tuntutan mndirikan serikat kerja dan memperjuangkan pningkatan kesejahteraan dilakukan, Luviana bersama 3 orang dipanggil oleh manajemen Metrotv Per 31Januari 2012- Luviana di minta mundur (setelah beberapa bulan di non-jobkan)
2. Pda 5 Juni 2012 Luviana dan pengacara bertemu stlah aksi d Nasdem, suryapaloh berjanji mempekerjakan luviana, trnyata Surya Paloh ingkar janji-alasan tdk dpt mengintervensi manjemen.
3. Pada 27 Juni Luviana di PHK (dengan alasan yang justru dibuat)–Sejak Juli 2012-hingga sekarang Metrotv menghentikan membayar upah meskipun keputusan PHK belum brsifat tetap (inkrach)
4. Upaya dilakukan luviana: mengadukan k Komnas HAM, DPR, petisi Union Busting, menggelar aksi ke Metro dan partai Nasdem
5. Luviana juga telah mengumpulkan Petitisi tandatangan karena Union Busting ke https://www.change.org/petitions/owner-of-metro-tv-stop-union-busting-in-your-company silahkan bergabung dalam petisi ini
6. Luviana sudah 6 hari aksi di Bundaran HI, selama 1 Jam dengan spanduk Stop Metrotv, beliau berjuang terus untuk keyakinan akan Keadilan bagi Buruh dan Pekerja.
Tindakan Metro Tv melarang Serikat kerja bertentangan dg UU Ketenagakerjaan No.13/2003.
Berbagai aksi dan kegiatan telah dilakukan oleh Aliansi Metro dan Aliansi SOVI (Solidaritas untuk Luviana) yang berlanjut terus: termasuk bersama Aliansi SOVI audiensi dengan Garnita Malahayati (ormas perempuan Nasdem,yang ditrima langsung oleh Ketua DPP Garnita Malahayati didampigi pengurus sayap Garnita Malahayati termasuk aktivis buruh yang bergabung dalam Nasdem. Sovi meminta sikap dan pernyataan Garnita Malahayati terkait kasus Luviana, namun Garnita Malahayati menyatakan tidak mengetahui persoalan dan duduk perkaranya, padahal pada saat bertemu Luviana 5 Juni 2012, Ketua Garnita Malahayati turut hadir bersama Surya Paloh. Garnita Malahayati malah menyatakan akan menghubungi atau berkomunikasi dengan manajemen Metrotv dan menyampaikan apa yang perlu disampaikan oleh Aliansi SOVI, namun Aliansi menolak dan meminta kejelasan sikap sebagai organisasi perempuan, hal ini dikarenakah Aliansi SOVI terdiri dari wakil organisasi perempuan.
Premanisme Kejahatan Terkini
Adalah Aliansi Metro dan Sovi suatu forum berbagai lebih dari 40organisasi dan individu yang terus bahu membahu bersama Luviana untuk terus mengedepankan dan berjuang bagi keadilan buruh/pekerja media, khususnya di MetroTv. Luviana adalah salah satu dari sekian banyak buruh yang berjuang agar buruh dapat mendirikan serikat kerja dan memperjuangkan kesejahteraan bersama. Advokasi dilakukan oleh Aliansi Metro dan Sovi tak henti-henti. Paling akhir adalah secara resmi menggalang dukungan dari Komnas Perempuan dan Komnas HAM. Rekomendasi kedua Komisi ini adalah mendukung Luviana dan merekomendasikan Manajemen Metro TV untuk melaksanakan kewajiban dan menjamin hak Luviana dan para pekerja di MetroTv.
Namun apa hayal, pada tanggal 16 Januari, 2013, Rabu, saat melakukan aksi di kantor Nasdem yang adalah kantor dari Surya Paloh pemilik stasiun televisi Metro tv, Aliansi Metro dan Sovi yang melakukan aksi damai diserang oleh orang nasdem. Mereka menyerbu dari kantor nasdem, menyerbu menyerang, memukul merusak mobil aksi, perangkat aksi (alat musik tifa, gitar, dan jimbe) serta mrusak konsumsi para peserta aksi. Hingga tulisan ini dibuat, pelaku ditahan oleh Polisi sejumlah 5 orang… kita semua berharap proses hukum pelaku premanisme yang melukai 7 orang dan merusak barang milik orang dapat dihukum setimpal, dan kasus Luviana secara hukum diselesaikan dengan adil.
Penulis: Umi Lasminah
Peneliti lepas, aktivis perempuan wartafeminis.wordpress.com, anggota Komunitas Tanah Baru (NewLandCommunity). Anggota Aliansi SOVI